Ada Peringatan Dini Cuaca Buruk Saat SJ 182 Akan Terbang

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyampaikan sempat ada peringatan dini terkait kondisi cuaca buruk di wilayah Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang-Banten, saat pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hendak terbang.

"Sempat peringatan dini cuaca bandara diberikan pada 13.15 meski kemudian jarak pandang sempat membaik," kata Dwikorita dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi V DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Rabu (3/2).

Menurutnya, kondisi tersebut kemudian sempat membuat rencana lepas landas Sriwijaya SJ 182 ditunda.

"Kondisi cuaca di Bandara Soetta sempat memburuk," ujarnya.

Dia melanjutkan, kondisi cuaca membaik pada pukul 14.36 WIB dan akhirnya pesawat dengan nomor penerbangan SJ 182 diizinkan untuk lepas landas. Namun, setelah empat menit lepas landas, lanjutnya, pesawat tersebut dinyatakan hilang kontak.

Dwikorita berkata, pihaknya telah memperkirakan akan terjadi hujan dengan intensitas sedang dan disertai petir antara pukul 13.00 hingga 16.00 WIB di wilayah Bandara Soetta. Namun, menurutnya, hal tersebut hanya prediksi yang terus diperbaharui setiap waktu.

Berangkat dari itu, dia berkata, BMKG sempat memberikan peringatan dini terkait kondisi cuaca di wilayah Bandara Soetta. menurutnya, kondisi cuaca juga sempat kembali memburuk pada pukul 13.31 WIB.

Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak jatuh di perairan antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu pada Sabtu, 9 Januari 2021 sekitar pukul 14.40 WIB.

Pesawat jenis Boeing 737-500 itu diperkirakan jatuh setelah empat menit lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Banten.

Total jumlah penumpang yang berada di pesawat tersebut 62 orang, dengan rincian 56 penumpang dan enam awak pesawat aktif. Rinciannya, 40 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi.